banner 728x250

Jawa Tengah Tidak Akan Melakukan Pencetakan Sawah Baru

banner 120x600
banner 468x60
Spread the love

Semarang – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) RI, Nusron Wahid, menegaskan bahwa pencetakan sawah baru tidak akan dilakukan di Jawa Tengah. Menurutnya, lahan sawah yang ada saat ini sudah cukup untuk mendukung swasembada pangan di daerah tersebut. “Perbaikan saluran irigasi diperlukan untuk mengaktifkan produksi pangan di lahan sawah di sejumlah daerah,” ujar Nusron dalam kunjungannya ke Kantor Gubernur Jawa Tengah pada Kamis (17/4/2025).
Nusron menjelaskan bahwa pengadaan lahan sawah baru seluas total 3 juta hektar akan dilakukan di luar Pulau Jawa, termasuk di Sumatera, Kalimantan, Papua, dan Sulawesi Tengah. “Di Jawa Tengah tidak ada itu. Karena pencetakan sawah baru adanya di Sumatera, di Sumsel, Sumut, Riau, di Kalimantan yaitu Kalsel, Kalteng dan Kaltim sama di Papua, kemudian di Sulawesi Tengah,” tuturnya.

Dengan lahan sawah yang sudah mencukupi di Jawa Tengah, Nusron mendorong perlindungan lahan dengan meningkatkan statusnya dari Lahan Baku Sawah (LBS) atau Lahan Sawah yang Dilindungi (LSD) menjadi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B). “Lahan sawah yang ada di Jawa Tengah ini kita protect terlebih dulu dalam bentuk LP2B,” kata Nusron.
Dengan status LP2B, lahan sawah tidak dapat dikonversi atau dialihfungsikan untuk kegiatan lainnya di luar produksi pangan. “Sesuai dengan target RPJMN, bahwa LP2B-nya itu adalah minimal 87 persen dari total lahan baku sawah (LBS). Artinya, kalau sudah ditetapkan menjadi LP2B, lahan tersebut tidak boleh diotak-atik dalam kondisi apapun selama-lamanya harus tetap menjadi sawah. Enggak bisa diubah,” tegas Nusron. Dia menambahkan bahwa ketahanan pangan harus diutamakan dibandingkan dengan industri. “Jangan sampai Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)-nya nanti menabrak lahan sawah. Di mana lahan sawah, apalagi yang sudah LP2B, diubah menjadi lahan industri, lahan pemukiman, maupun lahan pendidikan. Yang itu akan menggangu ketahanan pangan,” lanjutnya. Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, mengajak bupati dan wali kota di 35 kabupaten/kota untuk segera mengeluarkan rekomendasi peningkatan status lahan sawah menjadi LP2B demi mendukung swasembada pangan.
“Tanah-tanah yang LP2B itu betul-betul kita pertahankan sehingga tidak ada lagi konservasi lahan yang akan mencaplok daerah tempat penanaman pertanian kita. Karena Jawa Tengah merupakan swasembada pangan. Kemarin nanti 2024 sudah 1,5 juta hektar. Untuk target tahun 2026 nanti kita 2,5 juta hektar,” tandas Luthfi.

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *