Batam,pikiranrakyatnusantara.com – Seorang karyawan PT. Hansol Paper co Ltd di Batam berinisial Efd membentak dan mengusir seorang wanita berprofesi guru yang numpang di teras kantornya. Peristiwanya terjadi pada Rabu 19 Maret 2025, sekira pukul 21.00-22.00 WIB, wanita berinisial RES bermaksud numpang berteduh di teras kantor perusahaan kontraktor proyek IPAL BP Batam itu. “Hujan tiba-tiba deras lagi, kami bermaksud numpang berteduh, tapi langsung dibentak seorang karyawan PT Hansol tersebut,” kata RES kepada aktivis LSM Kodat86 untuk dipublikasikan ke media Jum’at (21/3).
Menurut RES, dirinya tidak menyangka dirinya dibentak secara kasar oleh karyawan perusahaan asal Korea tersebut. Karena suasana malam dan turun hujan tentu menimbulkan ketakutan bagi seorang wanita. Perlakuan karyawan tersebut hingga membuat RES mengalami shock berat.
“Seorang wanita malam-malam hanya bermaksud mau berteduh karena hujan, tiba-tiba dibentak dengan kasar, hingga menimbulkan sock. Kita minta karyawan tersebut untuk meminta maaf dan dipecat dari tampat kerjanya.” ucap Cak Ta’in.
Mantan dosen Unrika Batam itu menegaskan, perlakuan karyawan Hansol Paper itu termasuk tindak kekerasan pada perempuan, bukan secara fisik tapi mental psikologisnya yang dihantam. “Tindakan itu menyebabkan trauma bagi wanita. Kita sedang mempelajari dan konsultasi dengan pengacara apakah perbuatan itu sudah masuk rana pidana atau belum?” ujarnya.
Kantor PT. Hansol Paper co Ltd itu berada di kawasan ruko Hupseng, belakang kantor BNI 46 di Batam Center. Daerah tersebut memang hanya ada beberapa kawasan ruko yang bisa dimanfaatkan seseorang untuk berteduh. Kompleks ruko tersebut berada di pertigaan Batam Center dari arah One Mall dan Batam Center Mall menjadi salah satunya tempat yang bisa dijadikan tempat berteduh bagi pemotor yang mengalami kehujanan.
Situasi beberapa lokasi Batam yang mengalami banjir juga membuat setiap pengguna kendaraan perlu menjadi jalan yang dipastikan aman untuk dilalui. SER sendiri bermaksud pulang ke rumah di daerah ocarina, namun di tengah jalan hujan semakin deras, sehingga diputuskan untuk berteduh di komplek ruko tersebut, tepatnya di teras ruko kantor PT. Hansol. Tapi tidak menyangka bakal mendapatkan perlakuan kasar oleh karyawan perusahaan tersebut.
“Perlakuan kasar itu tidak patut, apalagi terhadap seorang wanita. Situasi komplek ruko itu juga banyak yang gelap dan sepi sehingga pilih ruko yang ada lampunya apalagi masih buka. Kita minta karyawan tersebut dipecat oleh perusahaan dan minta maaf secara terbuka,” tegas Cak Ta’in.
SER sendiri nampak masih shock, ada raut ketakutan di mukanya. Dia tahu apa masalah dan salah dirinya sehingga dibentak secara kasar oleh Efd tersebut. Diketahui publik, proyek IPAL yang dikerjakan PT. Hansol Paper tersebut diduga banyak mengalami masalah, mengalami molor selama 5 tahun dari target awal, bahkan diisukan telah hengkang ke Korea. Untuk pemulihan luka psikologis itu tidak mudah, perlu perlakuan khusus untuk menghapusnya. “Semoga dengan publikasi ini ada tindak lanjut dari PT. Hansol maupun BP Batam sebagai mitra kerjanya. Kayaknya proyek IPAL itu perlu diinvestigasi mungkin ada masalah sehingga karyawan nya menjadi temperamen kasar begitu.” pungkasnya.
Reporter : Redaksi