banner 728x250
Berita  

Bupati Indramayu Ingin Anak Muda Indramayu Jadi Bos Agribisnis ‎

banner 120x600
banner 468x60
Spread the love

Indramayu,pikiranrakyatnusantara.com-Pemerintah Kabupaten Indramayu melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) resmi membuka Pelatihan Petani Muda Indramayu Tahun 2025, sebuah langkah strategis dalam membangun ketahanan pangan daerah sekaligus menjawab tantangan regenerasi petani pada Jumat (11/7/2025).

‎Kegiatan ini dibuka langsung oleh Bupati Indramayu, Lucky Hakim didampingi oleh Kepala DKPP Indramayu, Sugeng Heriyanto, yang menekankan pembangunan sektor pertanian membutuhkan sumber daya manusia yang mumpuni dan pentingnya pembangunan pertanian berbasis generasi muda.

banner 325x300

‎”Berdasarkan data kami, mayoritas petani saat ini berusia di atas 50 tahun. Ketika mereka dihadapkan pada tantangan era digital dan media sosial, banyak yang kesulitan beradaptasi. Karena itu, kami mendorong pemuda-pemudi Indramayu untuk terjun ke dunia pertanian dan diberikan pelatihan khusus agar siap menghadapi tantangan zaman,” jelasnya.

‎Sugeng juga menyampaikan, pelatihan ini diikuti oleh 1.300 peserta, dengan tahap awal melibatkan 500 peserta pertama dalam 10 angkatan. Peserta akan menerima pelatihan praktis dari berbagai komoditas seperti hidroponik, budidaya padi, sayuran, melon, mangga, anggur, hingga peternakan ayam dan domba.

‎Kepala DKPP juga mengajak seluruh peserta untuk berkoordinasi dengan UPTD dan BPP dalam pemanfaatan lahan. Bahkan, dia telah menetapkan kebijakan melarang BPP menyewakan balai, agar fasilitas tersebut dapat dimanfaatkan langsung oleh para petani muda.

‎”Kami melihat antusiasme yang tinggi dari petani muda, dan berharap mereka bisa langsung mengimplementasikan hasil pelatihan secara mandiri. Silakan gunakan balai untuk budidaya hortikultura maupun tanaman pangan. Kami dukung penuh, ” tambahnya.

‎Dalam kesempatan yang sama, Bupati Indramayu, Lucky Hakim, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya pelatihan ini. Lucky menyebut, pelatihan ini sebagai langkah luar biasa dalam menghadapi realita di lapangan.

‎”Berdasarkan temuan kami, rata-rata usia petani saat ini sudah menginjak 55–60 tahun. Ironisnya, anak-anak petani enggan meneruskan usaha tani karena khawatir dengan ketidakpastian penghasilan dan risiko gagal panen,” ujarnya.

‎Bupati Lucky menegaskan, tantangan utama pertanian saat ini adalah mindset. Pertanian Indramayu memang surplus, tetapi jika anak muda terus menjauh karena pertimbangan ekonomi, maka suatu saat Indramayu bisa kehilangan kekuatan sektor pertaniannya. Indramayu butuh petani muda yang mampu mengubah cara pandang, bukan sekadar bertani, tetapi menjadi pengusaha agribisnis.

‎Menurutnya, potensi keuntungan dalam dunia agribisnis sangat besar bila dikelola dengan tepat. Dengan bibit unggul, pemasaran yang terarah, dan pengemasan yang menarik, produk bisa dijual dengan harga tinggi meski waktu dan proses tanam sama. Inilah yang perlu ditanamkan kepada generasi muda.

‎Bupati juga mengajak petani muda untuk memanfaatkan teknologi, digitalisasi, bahkan kecerdasan buatan (AI) untuk menunjang aktivitas agribisnis. Menutup sambutannya, Lucky berharap seluruh peserta dapat mengikuti pelatihan ini dengan serius dan penuh semangat.

‎”Kalian semua adalah calon pengusaha agribisnis sukses. Asah kemampuan, bangun konsep yang matang, maka investor dan modal akan datang sendiri. Jangan hanya mampu bertahan, tetapi jadilah pelaku usaha agribisnis yang dapat membuka lapangan kerja, menjaga lahan pertanian Indramayu dari alih fungsi lahan industri, serta mewujudkan pertanian yang maju, mandiri, dan modern,” pungkasnya.

‎(casinih)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *