Indramayu,pikiranrakyatnusantara.com-Kilang Balongan menggelar Forum Group Discussion (FGD) Monitoring dan Evaluasi Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) /CSR tahun 2025.
Hadir pada kegiatan ini pengurus/anggota Mitra Binaan program TJSL Kilang Balongan serta perwakilan dari Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Indramayu dan Balongan, LAPAS Kelas IIB Indramayu, CSR Integrated Terminal Balongan, CSR PT Polytama Propindo.
Adapun Program TJSL KIlang Balongan pada tahun 2025 ini meliputi Perintis (Pemberdayaan Inklusi Teman Istimewa), Suling Koplo (Sinergi Untuk Lingkungan Melalui Kopi Lokal), Wiralodra (Wilayah Masyarakat Pengelola Daur Ulang Sampah), Pengembangan Taman Kehati dan Mangoes Center, Peta (Pemuda Tangguh Bencana, Folderin (Pemberdayaan Pemuda Melalui Juru Las), Pemberdayaan Warga Binaan Lapas dan Seruni (Seni Terpadu Tenun Indramayu.
Pada kegiatan tersebut secara bergantian setiap kelompok Mitra Binaan menyampaikan perkembangan serta kendala yang dihadapi dalam program yang sedang dijalankan.
Officer I CSR and SMEPP Kilang Balongan Andromedo Cahyo Purnomo menyampaikan, kegiatan FGD ini diselenggarakan untuk mengetahui sejauh mana progres serta kendala yang mungkin dihadapi oleh Mitra Binaan dalam menjalankan program TJSL yang sudah direncanakan.
“Harapannya melalui kegiatan ini tantangan yang dihadapi bisa dikomunikasikan dan dirumuskan untuk kemudian dicari solusinya.”, ujar Andromedo pada diskusi yang digelar di Rumah Birubhi, Indramayu (18/09).
Pada tahun 2025 ini banyak inovasi yang telah dikembangkan serta keberhasilan dari program TJSL yang tengah dijalankan. Diantaranya pengembangan program Bank Sampah Wiralodra dengan meluncurkan program inovatif Telur Basah (Telur Barter Sampah dan Minyak Jelantah).
Dimana warga dapat menukarkan ke 1 kg sampah plastik dapat ditukar dengan 1 butir telur ayam dan 1,5 liter minyak jelantah dapat ditukar dengan 2 butir telur ayam. Melalui program ini, Kilang Balongan mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekaligus meningkatkan gizi serta ketahanan pangan keluarga.
Hal yang sama dilakukan juga oleh Program Teman Istimewa dengan meluncurkan program Kopi Tukar sampah (Tumpah), dimana pelanggan bisa menukarkan 5 Kg sampah plastik jenis PEt/HDPE dengan 1 gelas Kopi Teman Istimewa.
Secara terpisah Area Manager Communication, Relation & CSR RU VI Balongan, Mohamad Zulkifli, menjelaskan bahwa Kegiatan FGD ini menjadi bukti nyata komitmen Kilang Balongan dalam memastikan program TJSL tidak hanya berjalan, tetapi juga tepat sasaran dan berkelanjutan.
“Dengan membuka ruang dialog yang konstruktif, perusahaan secara aktif menjemput aspirasi dan tantangan dari para Mitra Binaan, mengubah proses monitoring menjadi sebuah kolaborasi untuk mencapai keberhasilan bersama”, jelas Zulkifli.
Ke depan, zulkifli mengharapkan sinergi yang terbangun melalui forum ini dapat mengakselerasi dampak positif dari setiap program yang dijalankan.
“Kilang Balongan optimis bahwa melalui pendampingan yang intensif dan evaluasi berkelanjutan, program-program TJSL akan terus berkembang, melahirkan lebih banyak inovasi, serta mampu menciptakan kemandirian bagi masyarakat sekaligus menjaga kelestarian lingkungan di sekitar wilayah operasi perusahaan.”, pungkas Zulkifli.