Karawang,pikiranrakyatnusantara.com-Desa Lemah Mulya, para leluhur menyebutnya “Kampung Gokgik” yang berada di wilayah kecamatan Majalaya, Karawang. Kemudian Kampung Gokgik bertransformasi berdasarkan program pemekaran desa menjadi desa yang di kenal saat ini, Lemah Mulya.
Lemah yang artinya “Tanah” dan Mulya artinya “Berkah dan atau Bermanfaat”, secara filosofis, desa Lemah Mulya yang berarti Tanah yang berkah serta bermanfaat bagi masyarakatnya.
Perjalanan Desa Lemah Mulya hingga kini, mulai dari sektor pertanian, peternakan hingga sektor UMKM menjadi saksi perjalanan Desa. 46 tahun Desa Lemah Mulya berdiri tegap dengan kepemimpinan para pendahulu sampai pada masa kepemimpinan saat ini, H. Cecep Nur Wahyudin Spd.
Tercatat dengan tinta hitam yang pekat, pada buku agenda Desa Lemah Mulya. Sebagai pengingat akan perjuangan para pendahulu , bagi pemimpin desa, para tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh adat serta warga Desa, 19 Oktober 2025, Desa Lemah Mulya menggelar acara Milangkala Desa Lemah Mulya Ka 46, mengangkat tema “Melestarikan Adat Kebudayan Daerah di Era Globalisasi dan Menciptakan Keharmonisan Antar Warga Desa”.
Acara dimeriahkan dengan Tabligh Akbar, Heleran Budaya, Pentas Seni dan Hiburan Masyarakat. Dihadiri oleh seluruh Pemdes Lemah Mulya , bersama H. Cecep dan Jajaran, Tokoh masyarakat, tokoh pemuda , tokoh adat serta warga Desa Lemah Mulya.
H. Cecep berharap, melalui kegiatan ini, masyarakat Karawang,khususnya Warga Desa Lemah Mulya dapat kembali mengangkat adat kebudayaan Karawang, yang sepatutnya dilestarikan untuk berdampak positif bagi warganya.
Dalam rangkaian acara, beberapa pentas seni,hiburan serta permainan anak-anak jaman dulu yang menjadi khas Karawang kembali di tampilkan, bersama anak-anak dari Desa Lemah Mulya.
” Semoga Desa Lemah Mulya menjadi sumber inspirasi, dapat bermanfaat dan penuh keberkahan bagi warganya.” Ujar H. Cecep pada Sambutan pagi tadi.
(Abah Rudi)