Batam,pikiranrakyatnusantara.com – LSM Kelompok Diskusi Anti 86 (Kodat86) menduga bakal ada permainan dalam lelang bauksit hasil sita Kejaksaan di Kepri. Pasalnya, kejaksaan yang sebelumnya rilis ada 28 juta mt, namun hanya 4,25 juta mt yang mendapat penetapan pengadilan. “Sisanya kemana kok jauh banget selisihnya?” ucap Ketua Kodat86 Cak Ta’in Komari SS kepada media Selasa (30/9).
Menurut Cak Ta’in, selisih jumlah stock fill bauksit di Kepri tersebut tentu menimbulkan tanda tanya besar. Mengapa selisihnya sangat jauh? Apakah ada manipulasi dengan sengaja yang dilakukan pihak-pihak terkait demi keuntungan pribadi dan kelompok? Pihak kejaksaan harus menjelaskan perbedaan tersebut dengan jelas dan gamblang.
Untuk itu, Cak Ta’in menegaskan pihaknya akan menyurati berbagai pihak, termasuk KPK untuk turut mengawasi proses lelang stock fill bauksit di Kepri tersebut, terutama jumlahnya yang berbeda-beda. “Bukan tidak mungkin ini ada skenario tersembunyi untuk mengambil selisih penjualan untuk dikorupsi secara berjama’ah,” ujarnya.
Mantan Dosen Unrika Batam itu mencium ada aroma ‘niat’ tidak baik dalam lelang stock fill bauksit yang disita Kejaksaan beberapa waktu, kemudian mendapatkan penetapan pengadilan. Stock fill bauksit tersebut masih tersebar di sejumlah tempat di Bintan hingga Lingga. Beberapa waktu lalu sebelum disita Kejaksaan, sempat mau ada penjualan bauksit ke Cina yang dilakukan pihak tertentu.
“Kabarnya tim JAM Datun Kejaksaan Agung sudah berada di Kepri sejak akhir pekan lalu, infonya kedatangan itu khusus mengurusi proses lelang stock fill bauksit di Kepri tersebut. Namun sepertinya kok diam-diam dan tidak ada rilis beritanya!” kata Cak Ta’in.
Lebih lanjut Cak Ta’in menjelaskan, seharusnya pihak kejaksaan terbuka dan transparan terkait proses lelang stock fill bauksit di Kepri tersebut, sehingga tidak menimbulkan persepsi negatif dan asumsi yang bermacam-macam di publik. Transparansi itu juga mempersempit ruang dan potensi bakal terjadinya kecurangan dalam menyelamatkan uang negara tersebut.
“Kita berharap tim JAm Datun Kejaksaan Agung transparan dalam proses lelang tersebut. Termasuk menjelaskan berapa jumlah stock fill bauksit yang ada yang sudah disita dan yang sudah ditetapkan pengadilan. Apakah sudah semua atau bagaimana? Mengapa datanya beda jauh dari yang dirilis dengan yang ditetapkan pengadilan?” tambahnya.
Reporter : Redaksi