Indramayu,pikiranrakyatnusantara.com-Memastikan kelancaran operasional dan produksi dalam penyediaan energi bagi seluruh masyarakat Indonesia tentunya Kilang Balongan harus menjaga dan meningkatkan kehandalan seluruh unit proses produksinya.
Terkait hal tersebut, saat ini Kilang Balongan tengah mempersiapkan kegiatan Stop Unit pada salah satu fasilitas produksinya yaitu Unit Polypropylene Olefin Conversion (POC). Mengingat peran vital unit ini dalam rantai pasok industri petrokimia nasional, serangkaian persiapan teknis dan non-teknis dilakukan untuk menjamin kesuksesan kegiatan perawatan tersebut.
Unit Polypropylene Olefin Conversion (POC) sendiri merupakan jantung dari lini produksi petrokimia di Kilang Balongan. Dengan kapasitas produksi mencapai 250.000 ton per tahun, unit ini mengolah produk Propylene menjadi biji plastik Polipropilena (Polypropylene resin) berkualitas tinggi.
Produk ini adalah bahan baku esensial yang menjadi tulang punggung bagi berbagai industri manufaktur hilir di Indonesia, mulai dari sektor otomotif, kemasan fleksibel, tekstil, hingga peralatan medis dan rumah tangga. Keberadaan Unit POC tidak hanya memberikan nilai tambah signifikan bagi produk kilang, tetapi juga memainkan peran strategis dalam agenda hilirisasi industri dan substitusi impor, yang pada akhirnya memperkuat kemandirian ekonomi nasional.
Sebagai bagian dari persiapan non-teknis, Kilang Balongan melalui fungsi Turn Around menggelar Tausiah, Doa Bersama, dan Santunan untuk Anak Yatim & Dhuafa Desa Balongan yang merupakan Ring 1 wilayah operasi perusahaan di Masjid Kilang Al-Kautsar pada Selasa, 30 September 2025. Adapun santunan tersebut yang diberikan merupakan infak dan sedekah yang dikumpulkan dari Perwira Kilang Balongan.
General Manager PT KPI RU VI Balongan, Yulianto Triwibowo, menegaskan bahwa kesuksesan pelaksanaan pekerjaan Stop Unit POC sangat penting agar Unit POC dapat terus beroperasi dengan performa puncak, efisien, dan yang terpenting, aman.
“Kesuksesan proyek ini akan menjamin stabilitas pasokan Polypropylene untuk industri dalam negeri,” jelas Yulianto.
Selain itu, Yulianto menambahkan bahwa disamping persiapan teknis, persiapan spiritual juga dilakukan melalui kegiatan doa bersama dan berbagi kebahagiaan dengan anak-anak yatim.
“Melalui kegiatan ini kami memohon perlindungan dan kelancaran dari Tuhan Yang Maha Esa agar seluruh tim yang bertugas diberikan kesehatan dan keselamatan, sehingga proyek besar ini berjalan sukses On Time, On Budget, dan On Quality (tepat waktu, tepat anggaran, dan tepat kualitas),” tambah Yulianto.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan tausiah dan doa yang dipimpin oleh Ustad H. Amani Luthfi S.Ag, M.Pd dari Pondok Pesantren Nahdlotul Muntadiin Al Islami, Indramayu.
Dalam tausiahnya, Ustad Amani Luthfi menyampaikan bahwa rahmat Tuhan Yang Maha Esa seringkali dalam bentuk yang tidak disadari. Beliau menekankan bahwa nikmat kesehatan untuk bisa bekerja dan kesempatan untuk berbagi rezeki dengan anak yatim adalah wujud nyata dari rahmat tersebut.
“Ikhtiar maksimal yang diiringi dengan doa dan rasa syukur melalui sedekah merupakan cara paling sempurna untuk memohon keselamatan dan keberkahan dalam menjalankan sebuah amanah besar seperti dalam kegiatan Stop Unit ini.”, ujarnya.
Terpisah, Area Manager Communication, Relation & CSR Kilang Balongan, Mohamad Zulkifli, menjelaskan bahwa kelancaran operasional kilang, termasuk unit POC, pada akhirnya membawa manfaat bersama, baik bagi negara maupun masyarakat sekitar.
“Doa dan dukungan dari masyarakat Desa Balongan, yang merupakan tetangga terdekat kami, menjadi penguat semangat bagi tim di lapangan bahwa kami tidak bekerja sendirian dalam menjalankan amanah ini,” pungkas Zulkifli.
